Sabtu, 21 Mei 2016
Pagi itu kegiatannya adalah mengunjungi sumber mata air yang
ada di Desa Maguan. Sumber mata air tersebut masih sangat bersih dan asri.
Airnya sangat jernih, bebatuan yang ada di dasar sungai terlihat dengan jelas
dari permukaan tempat saya melihat air sumber. Di sana ada banyak pipa paralon
yang terjuntai, berserakan, tidak tertata. Warga di desa tersebut menyebut mata
air tersebut dengan nama Sumber Umbulan.
Sejak pertama kali saya menginjakkan kaki menuju sumber tersebut, yang ada adalah rasa penasaran. Bagaimana sebenarnya sumber mata air yang digembor-gemborkan oleh warga sekitar. Jalan menurun yang cukup jauh harus dilalui terlebih dahulu dari arah posko KKN. Jangan dibayangkan jalan menuju ke sumber Umbulan adalah jalan mulus dan tidak terjal, jalannya hanya berupa jalan setapak dengan bebatuan menjadi alasnya. Untuk sampai ke sumber harus melewati jalan menurun.
Setelah melewati jalan menurun yang membuat saya merasa cukup lelah, barulah dapat melihat pipa paralon yang cukup banyak di sebelah kiri jalan menurun tersebut. Selanjutnya, jika diteruskan menuju ke bawah, akan terlihat sumber Umbulan yang membuat saya terpukau.
Sejak pertama kali saya menginjakkan kaki menuju sumber tersebut, yang ada adalah rasa penasaran. Bagaimana sebenarnya sumber mata air yang digembor-gemborkan oleh warga sekitar. Jalan menurun yang cukup jauh harus dilalui terlebih dahulu dari arah posko KKN. Jangan dibayangkan jalan menuju ke sumber Umbulan adalah jalan mulus dan tidak terjal, jalannya hanya berupa jalan setapak dengan bebatuan menjadi alasnya. Untuk sampai ke sumber harus melewati jalan menurun.
Setelah melewati jalan menurun yang membuat saya merasa cukup lelah, barulah dapat melihat pipa paralon yang cukup banyak di sebelah kiri jalan menurun tersebut. Selanjutnya, jika diteruskan menuju ke bawah, akan terlihat sumber Umbulan yang membuat saya terpukau.
Air yang mengalir sangat jernih dan terasa dingin. Yang membuat saya penasaran, di sana juga terdapat pompa air yang kemudian dihubungkan ke paralon untuk kemudian dialirkan ke dalam sebuah tandon yang terbuat dari semen berbentuk kubus.
Ketika
saya sampai di Sumber Umbulan saat itu, suasananya masih sepi, hanya ada
rombongan kami saja. Tapi menurut penuturan pemilik rumah tempat kami tinggal
selama sebulan kemarin, jika hari tertentu Sumber Umbulan menjadi ramai dengan
orang. Entah ramai karena memang banyak penduduk atau ramai karena orang-orang
berbondong-bondong menuju sumber untuk melakukan ritual tertentu.