Kalau liburan sekolah sudah tiba, Kota Malang dan Kota Batu selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai kota. Jalanan jadi macet dan tempat wisata mendadak lebih penuh daripada hari lainnya. Terlebih lagi saat libur akhir tahun. Sudah pasti lebih macet dan tempat wisata lebih padat daripada liburan kenaikan kelas atau liburan Idul Fitri.
Di liburan akhir tahun 2019 ini, kebetulan aku dapat kesempatan untuk jalan-jalan ke Eco Green Park yang berada di Jalan Oro-oro Ombo No 9A, Sisir, Kota Batu. Alhamdulillah.
Sebagian besar pengunjungnya adalah rombongan sekolah atau perusahaan. Ini sudah terlihat saat mengantre di pintu masuk. Jam operasional di buka mulai jam delapan tiga pulu pagi, tetapi antriannya sudah mengular di jam yang sama. Mulai dari tanggal 16 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020 harga tiket masuk Eco Green Park sebesar Rp 75.000,00. Setelah tanggal tersebut, harga kembali normal. Weekday Rp 55.000,00 dan Weekend sebesar Rp 75.000,00.
Pintu masuk ke Eco Green Park
Aku dan rombongan mengantri masuk sekitar jam sembilan pagi. Saat pertama kali masuk, sudah disambut oleh ikan koi cantik, beberapa ekor angsa, dan segerombolang burung flamingo. Selain itu, di atas kolam ikan koi, ternyata ada space yang digunakan untuk seven wonder show pada saat itu juga.
Rute selanjutnya yang bisa dikunjungi adalah Insectarium. Di dalam sana, terdapat banyak kupu-kupu yang diawetkan. Selain itu juga ada berbagai macam serangga hidup yang bisa kita lihat seperti belalang, kumbang, dan lainnya. Saat keluar dari Insectarium kita bisa langsung melihat berbagai jenis burung dengan ukuran tubuh besar yang berasal dari seluruh dunia.
Setelah puas memutar dan berjalan-jalan di sekitar kandang burung berbadan raksasa, selanjutnya kita bisa menuju ke Jugle Adventure. Tetapi sayangnya, aku nggak masuk karena antrinya sangat panjang. Jadi akhirnya mencoba bermain air saja. Air yang mengalir itu nantinya bisa membuat benda-benda yang terkena air menjadi besuara, mirip seperti alat musik. Seru untuk dimainkan oleh anak-anak, buat orang dewasa juga seru sih.
Di sana juga ada toilet dan swalayan. Jadi bisa istirahat sejenak dari perjalanan yang panjang.
Dari Plaza Musik, kita akan melihat berbagai macam burung di dalam sangkar. Kalau di awal kebanyakan burung dengan ukuran besar, di rute selanjutnya kebanyakan adalah burung dengan ukuran kecil dan sedang.
Kalau kamu berminat untuk foto dengan burung yang ada di sana, ada tempat khusus yang menyediakan tempat foto juga loh. Gratis! Atau kalian mau merasakan sensasi memberi makan burung? Di sana juga disediakan tempat. Kalian bisa membeli pakan burung yang sudah disediakan oleh para karyawan di sana seharga Rp 5.000,00.
Setelahnya masih tetap sama, kalian masih bisa melihat beberapa hewan seperti pelikan, bebek, angsa hitam, burung hantu, dan juga pinguin.
Setelah ini sudah tidak ada lagi hewan-hewan. Kalian bisa menjelajahi rumah terbalik. Ternyata, di dalam rumah terbalik ini tidak seperti ekspektasiku. Tempatnya agak gelap dan di beberapa titik tercium aroma kurang sedap. Mungkin karena di sana lokasinya sangat tertutup dan tidak ada ventilasinya. Tetapi saat berjalan di bagian labirin cermin sungguh mencekam karena membuat bingung harus berjalan ke mana dan panik kalau pada akhirnya tidak bisa keluar. Kenapa aku bilang begitu? Karena itu yang kurasakan dan beberapa orang yang ikut masuk bersamaku.
Setelah keluar dari rumah terbalik, kita akan menemukan water outbound. Buat kalian yang ke Eco Green Park sambil membawan anak kecil, bisa banget mampir ke sini dulu. Sambil istirahat, sambil berteduh.
Setelah puas berkeliling dan bermain air, rute paling penting adalah food court. Di sana menyediakan berbagai macam masakan dan minuman yang bisa membuat energimu kembali terisi. Di dekat food court ada musala, toilet, dan mother & child room.
Kalau kamu sedang beruntung, kamu bisa menyaksikan beberapa show dengan tokoh utama para burung-burung. Seperti Parrot show dan show amphy theater. Sayangnya, aku hanya bisa menyaksikan Tari Ki Jopo saja karena kebetulan sedang istirahat selesai makan siang.
Dan rute terakhir adalah Miniature of Temple, Science Center, dan Dome 3D. Tetapi aku tidak masuk ke sana. Rasanya sudah cukup melelahkan dan capek sekali.
Untuk Miniature of Temple, kalian bisa menjelajahi candi. Untuk Science Center, sesuai keterangan yang ada, di dalam sana dilakukan simulasi gempa dan angin topan. Sedangkan untuk Dome 3D digunakan untuk menonton film pendek Anoman. Sesuai penjelasan dari karyawan yang berjaga, filmnya berlangsung selama delapan menit.
Di arah jalan keluar, ternyata ada stand kecil tempat berjual tanaman hias, kelinci, dan kucing. Dan untuk kalian yang memakai e-bike bisa dikembalikan saat keluar karena pintu keluar dan pintu masuk terletak di tempat yang sama.
Ada beberapa hal yang membuatku suka dengan Eco Green Park.
Dan beberapa kekurangan yang kulihat
Rute yang tersedia hanya satu jalur. Bisa dibilang, kita dipaksa untuk berkeliling tempat yang luasnya lebih dari lima hektar dan tidak ada jalan pintas kalau tidak ingin mampir ke tempat tertentu. Tetapi, meskipun begitu, ini sebanding dengan pemandangan dan hewan-hewan yang bisa diamati.
Dari perjalanan selama berjam-jam ini, aku jadi bisa mengetahui banyak flora dan fauna yang selama ini hanya bisa kulihat dari buku dan internet saja. Semakin membuatku takjub pada kebesaran-Nya.
Buat kalian yang mau menghabiskan waktu liburan di Eco Green Park, aku rekomendasi untuk olahraga dulu di hari sebelumnya, supaya tidak kaget saat berkeliling 😆 Dan jangan lupa isi baterai smartphone atau kamera digital kalian karena banyak tempat cantik yang sayang kalau tidak diabadikan.
Itulah ceritaku saat liburan di Eco Green Park, semoga bisa memberikan informasi dan insiprasi untuk kalian yang sedang berencana liburan.
Segerombolan burung flamingo
Seven wonder show
Rute selanjutnya yang bisa dikunjungi adalah Insectarium. Di dalam sana, terdapat banyak kupu-kupu yang diawetkan. Selain itu juga ada berbagai macam serangga hidup yang bisa kita lihat seperti belalang, kumbang, dan lainnya. Saat keluar dari Insectarium kita bisa langsung melihat berbagai jenis burung dengan ukuran tubuh besar yang berasal dari seluruh dunia.
Setelah puas memutar dan berjalan-jalan di sekitar kandang burung berbadan raksasa, selanjutnya kita bisa menuju ke Jugle Adventure. Tetapi sayangnya, aku nggak masuk karena antrinya sangat panjang. Jadi akhirnya mencoba bermain air saja. Air yang mengalir itu nantinya bisa membuat benda-benda yang terkena air menjadi besuara, mirip seperti alat musik. Seru untuk dimainkan oleh anak-anak, buat orang dewasa juga seru sih.
Di sana juga ada toilet dan swalayan. Jadi bisa istirahat sejenak dari perjalanan yang panjang.
Plaza musik
Dari Plaza Musik, kita akan melihat berbagai macam burung di dalam sangkar. Kalau di awal kebanyakan burung dengan ukuran besar, di rute selanjutnya kebanyakan adalah burung dengan ukuran kecil dan sedang.
Kalau kamu berminat untuk foto dengan burung yang ada di sana, ada tempat khusus yang menyediakan tempat foto juga loh. Gratis! Atau kalian mau merasakan sensasi memberi makan burung? Di sana juga disediakan tempat. Kalian bisa membeli pakan burung yang sudah disediakan oleh para karyawan di sana seharga Rp 5.000,00.
Setelahnya masih tetap sama, kalian masih bisa melihat beberapa hewan seperti pelikan, bebek, angsa hitam, burung hantu, dan juga pinguin.
Black Swan
Setelah ini sudah tidak ada lagi hewan-hewan. Kalian bisa menjelajahi rumah terbalik. Ternyata, di dalam rumah terbalik ini tidak seperti ekspektasiku. Tempatnya agak gelap dan di beberapa titik tercium aroma kurang sedap. Mungkin karena di sana lokasinya sangat tertutup dan tidak ada ventilasinya. Tetapi saat berjalan di bagian labirin cermin sungguh mencekam karena membuat bingung harus berjalan ke mana dan panik kalau pada akhirnya tidak bisa keluar. Kenapa aku bilang begitu? Karena itu yang kurasakan dan beberapa orang yang ikut masuk bersamaku.
Setelah keluar dari rumah terbalik, kita akan menemukan water outbound. Buat kalian yang ke Eco Green Park sambil membawan anak kecil, bisa banget mampir ke sini dulu. Sambil istirahat, sambil berteduh.
Water Outbound
Setelah puas berkeliling dan bermain air, rute paling penting adalah food court. Di sana menyediakan berbagai macam masakan dan minuman yang bisa membuat energimu kembali terisi. Di dekat food court ada musala, toilet, dan mother & child room.
Kalau kamu sedang beruntung, kamu bisa menyaksikan beberapa show dengan tokoh utama para burung-burung. Seperti Parrot show dan show amphy theater. Sayangnya, aku hanya bisa menyaksikan Tari Ki Jopo saja karena kebetulan sedang istirahat selesai makan siang.
Tari Ki Jopo
Dan rute terakhir adalah Miniature of Temple, Science Center, dan Dome 3D. Tetapi aku tidak masuk ke sana. Rasanya sudah cukup melelahkan dan capek sekali.
Untuk Miniature of Temple, kalian bisa menjelajahi candi. Untuk Science Center, sesuai keterangan yang ada, di dalam sana dilakukan simulasi gempa dan angin topan. Sedangkan untuk Dome 3D digunakan untuk menonton film pendek Anoman. Sesuai penjelasan dari karyawan yang berjaga, filmnya berlangsung selama delapan menit.
Dome 3D
Di arah jalan keluar, ternyata ada stand kecil tempat berjual tanaman hias, kelinci, dan kucing. Dan untuk kalian yang memakai e-bike bisa dikembalikan saat keluar karena pintu keluar dan pintu masuk terletak di tempat yang sama.
Ada beberapa hal yang membuatku suka dengan Eco Green Park.
- Tersedia banyak toilet. Jadi saat perjalan panjang bisa mampir ke toilet yang sudah disediakan.
- Tersedia beberapa wastafel di beberapa tempat.
- Food court memang berada di bagian akhir rute, tetapi kalau lapar tenang saja karena di beberapa titik tersedia stand yang menjual es krim, air mineral, dan makanan ringan.
- Tempat sampah tersebar di mana saja. Jadi, tidak ada alasan untuk buang sampah sembarangan.
- Banyak para karyawannya yang siap membantu kita.
- Semua fasilitas free, mungkin ada beberapa yang menyediakan kotak secara sukarela seperti foto dengan burung atau foto dengan manusia alumunium.
Dan beberapa kekurangan yang kulihat
- Di beberapa tempat, tanamannya ada yang kurang terawat. Mungkin karena tempatnya yang cukup luas, jadi perawatan yang diberikan karyawan di sana berbeda dari Emak-emak yang suka bertanam hehe.
- 2. Untuk beberapa tempat, kalian akan mendapati aroma kotoran hewan yang bisa membuat perut mual. Jadi sebelum itu terjadi, ada baiknya siap-siap membawa masker saja.
Rute yang tersedia hanya satu jalur. Bisa dibilang, kita dipaksa untuk berkeliling tempat yang luasnya lebih dari lima hektar dan tidak ada jalan pintas kalau tidak ingin mampir ke tempat tertentu. Tetapi, meskipun begitu, ini sebanding dengan pemandangan dan hewan-hewan yang bisa diamati.
Dari perjalanan selama berjam-jam ini, aku jadi bisa mengetahui banyak flora dan fauna yang selama ini hanya bisa kulihat dari buku dan internet saja. Semakin membuatku takjub pada kebesaran-Nya.
Buat kalian yang mau menghabiskan waktu liburan di Eco Green Park, aku rekomendasi untuk olahraga dulu di hari sebelumnya, supaya tidak kaget saat berkeliling 😆 Dan jangan lupa isi baterai smartphone atau kamera digital kalian karena banyak tempat cantik yang sayang kalau tidak diabadikan.
Itulah ceritaku saat liburan di Eco Green Park, semoga bisa memberikan informasi dan insiprasi untuk kalian yang sedang berencana liburan.